Minggu, 20 Januari 2008

Energi Hijau, Solusi Bijak dalam Menangani Global Warming

Pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian serius untuk pengembangan bahan bakar nabati (biofuel). Hal ini telah menerbitkan Intruksi Presiden No. 1 Tahun 2006 tertanggal 25 Januari 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Salah satu jenisnya adalah Biodiesel.
Biodiesel merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak diesel/solar. Bahan bakar ini ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan diesel/solar, yaitu bebas sulfur (free sulfur), bilangan asap (smoke number) yang rendah, memiliki cetane number yang lebih tinggi sehingga pembakaran lebih sempurna (clear burning), memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin, dan dapat terurai (biodegradable) sehingga tidak menghasilkan racun (non toxic). Menurut hasil penelitian BPPT, biodiesel bisa langsung digunakan 100 % sebagai bahan bakar pada mesin diesel tanpa memodifikasi mesin dieselnya atau dalam bentuk campuran dengan solar pada berbagai konsentrasi mulai dari 5 %.
Pengembangan biodiesel membutuhkan bahan baku minyak nabati yang dapat dihasilkan dari tanaman yang mengandung asam lemak seperti kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), jarak pagar (Jatropa curcas), kelapa, sirsak, srikaya dan kapuk. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Kelapa sawit merupakan salah satu sumber bahan baku minyak nabati yang prospektif dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel di Indonesia, mengingat produksi CPO di Indonesia cukup besar dan meningkat tiap tahunnya.

Comments :

0 comments to “Energi Hijau, Solusi Bijak dalam Menangani Global Warming”


Posting Komentar

 

[Get Widget]