Kalau dilihat dari judulnya, udah pada tau belom nih topik pembahasan kita kali ini? Yaudah kalo belom nangkep, kita urai satu-satu deh arti kata dari judulnya.
Sakau, sebenernya kan singkatan dari sakit akibat putau. Tapi disini kita artikan saja sebagai rasa butuh dan ingin yang amat sangat. Supaya gak salah pengertian nangkepnya ini artikel bukan kearah narkoba loh. Sengaja pilih kata ini biar lebih mendramaisasi gitu deh. Hehehe.
Cuko, kuah pedas temen makan pempek. Emang cara orang Palembang nyebutnya gitu, cuko. Kalo orang yang make Bahasa Indonesia rata-rata bilangnya cuka. Karna mungkin mikir itu dialek Palembang. Tapi gak pas deh, cuka itu yang warna putih yang biasa dipake orang masak itu lohh. Jadi emang beda antara cuka dan cuko.
Jadi kalo diartikan, maksud dari sakau cuko itu adalah rasa ingin yang amat sangat terhadap cuko. Emm sebenernya kurang lengkap juga kalo cuma cuko nya doank, sekalian sama pempek nya dehh. Kan cuko dan pempek itu tak terpisahkan, makan pempek tanpa cuko rasanya kurang lengkap. Ya bisa dibilang ada cuko ada pempek lahh.
Ehh bisa dibuat gombalan tuhh, lumayan kalo nanti twitter @anjinggombal ngadain lomba gombal dengan tema makanan. Kira-kira bunyinya gini: aku dan kamu itu kayak pempek dan cuko, ada untuk saling melengkapi. #eeaa hahahahaha, intermezo dikit lahh ;)
Ok kembali ke topik utama.
Jadi ini saya rasakan sewaktu saya udah lama bener gak balik ke Palembang. Saya kuliah di Jakarta dan tinggal sendiri alias ngekost. Kalo di rumah biasanya pempek dan cuko itu makanan yang rutin ada. Entah itu beli atau mama bikin sendiri. Kalo lagi pingin makan pempek ya tinggal bilang. Tapi itu kalo di rumah, ini di kost cuyy beda. Makan aja seadanya boro-boro mau macem-macem.
Nahh karna akumulasi rasa kangen ini udah membuncah, jadilah saya berasa gampang bener serasa nyium wangi aroma cuko. Pernah saya kuat bener nyium aroma cuko dari tetangga yang lagi masak, ehh gak tau nya cuma lagi numis sayur doank. Di kosan temen juga pernah, kok berasa nyium wangi cuko. Yahh gk taunya temen cuma lagi makan nasi lamongan sama sambelnya. Parah bener dehh pokoknya.
Mungkin bakal ada yang mikir, beli aje kali di Jakarta banyak yang jual pempek! Tepat! Benar-benar solusi instan. Tapi masalahnya, susah nyari yang cita rasa aslinya sama. Kata senior saya sih ada yang jual, enak bener, orang Palembang asli, tapi harganya gak nyaman buat dompet anak kost. Hahh, terpaksa rasa kangen yang menyesakkan dada ini saya tahan. Hahaha #lebay
Akhirnya suatu sore temen saya ngajakin nyari jajanan buat temen ngemil begadang sambil nonton bola tar malemnya. Pas lewat didepan gerobak orang jual cakue, timbul lah hasrat ingin makan cakue. Maklum kami sama-sama belom pernah nyobain cakue. Okesipp jadi lah kami beli cakue murah meriah sepotong seribu. Ternyata pas dibungkus kami dikasih semacem saosnya, warna kuning, agak encer, kayaknya sih manis. Whatever, bawak pulang dulu.
Habis makan malem karena masih agak laper dan penasaran sama cakue tadi, jadilah kami sikat juga cakue hangat yang baru dibeli. Saosnya saya masukin mangkok, saya perlakukan sama kayak cuko. Warnanya sih kayak manis, tapi aromanya bilang ini pedes. Saya pun ambil sebatang cakue hangat dari dalam bungkus, sobek jadi potongan kecil, dan saya cocolkan lah ke mangkok berisi saos tadi. Subhanallah, ternyata enak dan yang lebih WOW nya lagi rasa saosnya tadi emang rada pedes dan m.i.r.i.p cuko.
Betapa senengnya saya, bisa sedikit mengobati sakau cuko yang saya alami. Pas makan cakue itu pun saya perlakukan sama kayak makan pempek. Gigitnya dikit ngirup cuko nya banyak. Nikmat yang ruarr biasa. Untunglah temen saya gak ikutan ngirup saosnya, cuma dicocol dikit doank. Jadi sisa saosnya banyak bisa saya hirup. Hahaha.
Jadi ada dua kesimpulan yang bisa saya ambil disini. Pertama, kalo anda sedang sakau cuko dan uang anda pas-pasan alternatif yang bisa anda coba adalah beli cakue yang murah meriah dan minta lah saosnya yang banyak. Kedua, kalo makan pempek jangan cuma dicocol doank cuko nya. Coba hirup deh kayak kamu nyeruput kopi, hmm dijamin maknyos lahh.
Ok, selamat mencoba :D
Selengkapnya...
Sabtu, 11 Agustus 2012
Sakau Cuko
Kamis, 09 Agustus 2012
Kisah Iblis Bertemu Rasulullah
Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah :
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:
"Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan memerlukanku. "
Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"
Kami menjawab : "Allah dan rasulNya yang lebih tahu."
Beliau melanjutkan, "Itu iblis, laknat Allah bersamanya."
Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah"
Nabi menahannya :" Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."
Ibnu Abbas RA berkata: Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad.... Salam untukmu para hadirin..."
Rasulullah SAW lalu menjawab : "Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? "
Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemahuanku, namun kerana terpaksa."
"Siapa yang memaksamu? "
"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata:
"Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin."
"Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."
ORANG YANG DIBENCI IBLIS
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"
Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."
"Siapa selanjutnya? "
"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT."
"Lalu siapa lagi?"
"Orang Alim dan wara'"
" Lalu siapa lagi?"
"Orang yang selalu bersuci."
"Siapa lagi?"
"Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain."
"Apa tanda kesabarannya? "
" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang - orang yang sabar."
"Selanjutnya apa?"
"Orang kaya yang bersyukur."
"Apa tanda kesyukurannya ?"
"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya ."
"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"
"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."
"Umar bin Khattab?"
"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. "
"Usman bin Affan?"
"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya ."
"Ali bin Abi Thalib?"
" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)
AMALAN YANG DAPAT MENYAKITI HATI IBLIS
"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak solat?"
"Aku merasa panas dingin dan gementar. "
"Kenapa?"
"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 darjat."
"Jika seorang umatku berpuasa?"
"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ."
"Jika ia berhaji?"
"Aku seperti orang gila. "
"Jika ia membaca al-Quran?"
"Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."
"Jika ia bersedekah?"
"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."
"Mengapa jadi begitu? "
"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... Iaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."
"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"
"Suara kuda perang di jalan Allah."
"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"
"Taubat orang yang bertaubat."
"Apa yang dapat membakar hatimu?"
"Istighfar di waktu siang dan malam."
"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"
"Sedekah yang diam - diam. "
"Apa yang dapat menusuk matamu?"
"Solat fajar(subuh)."
"Apa yang dapat memukul kepalamu? "
"Solat berjamaah."
"Apa yang paling mengganggumu? "
"Majlis para ulama."
"Bagaimana cara makanmu?"
"Dengan tangan kiri dan jariku."
"Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?"
"Di bawah kuku manusia."
MANUSIA YANG MENJADI TEMAN IBLIS
Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?"
"Pemakan riba."
"Siapa sahabatmu?"
"Penzina."
"Siapa teman tidurmu?"
"Pemabuk.."
"Siapa tetamumu? "
"Pencuri."
"Siapa utusanmu?"
"Tukang sihir."
"Apa yang membuatmu gembira?"
"Bersumpah dengan cerai."
"Siapa kekasihmu? "
"Orang yang meninggalkan solat jumaat"
"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu? "
"Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja."
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu. "
Iblis segera menimpali :" Tidak , tidak.. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau boleh berbahagia dengan umatmu, sementara aku boleh masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak boleh melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang boleh membaca dan tidak boleh membaca, yang durjana dan yang soleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."
"Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?"
"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku boleh pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."
IBLIS DIBANTU OLEH 70.000 ANAK-ANAKNYA
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak.. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaitan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanita-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada solat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu solat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaitan juga berkata, "Keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya.
Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? Bahawa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah makhluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahawa aku benar-benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.
Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak - anak zina dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai semasa solat. Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu, maka solat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia solat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', Dia pun menoleh. Pada masa itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'solatmu tidak sah'.
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam solatnya akan dipukul.
Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Dia pun solat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia solat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam. Kamu tahu bahawa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan diapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan solat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib solat, solat hanya wajib untuk orang yang berkemampuan dan sihat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau solat.'
Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?
10 PERMINTAAN IBLIS KEPADA ALLAH
"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"
"10 macam"
"Apa saja?"
Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.
Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji syaitan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa berlindung dengan Allah, maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.
Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kenderaan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan bilik mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara-saudara syaitan." (QS Al-Isra : 27)
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku boleh melihat manusia sementara mereka tidak boleh melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, "Silakan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.
Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bolej menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya boleh membisikan dan menggoda."
Jika aku boleh menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak boleh memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau boleh memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini.
Kau hanya boleh menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT" (QS Hud :118 - 119)
Juga membaca, "Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata : "Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong."
Terima Kasih Anda Telah Membaca..semoga bisa menjadi Sebuah Renungan Yang Berharga Bagi Aku Kamu Dan Kita Semua. Aamiin
Bagikan Ini Pada Teman Dan keluargamu ....Semoga Bermanfaat
Selengkapnya...
Dua Kutub Socnet di Bulan Ramadhan
Alhamdulillah Ramadhan telah memasuki 10 hari terakhir. Bersyukur bukan karena akan segera bebas dari menahan haus dan lapar, tapi bersyukur karena 10 hari terakhir di bulan Ramadhan terdapat keutamaan yang luar biasa yaitu "itqun minannar" (dibebaskan dari api neraka).
Untuk artikel kali ini izinkan saya untuk sedikit menyampaikan apa yang saya amati di jejaring sosial selama Ramadhan. Sengaja artikel ini terbitnya di fase akhir Ramadhan, karena emang biar bisa lebih lama mengamati pola yang terjadi di socnet selama Ramadhan.
Secara umum dari yang saya amati, ada dua tipe perubahan pada akun-akun di socnet selama Ramadhan ini. Jadi lebih pasif dan ada yang jadi lebih aktif. Mari kita bahas satu persatu.
Pasif maksud saya disini jadi jarang terlihat melakukan aktifitas di socnet seperti nge-tweet, update status, atau posting foto di instagram. Tapi bisa jadi tetap on-line dan memantau perkembangan berita dunia maya atau membalas sapaan orang yang masuk. Sisi baik yang bisa diambil orang yang jadi pasif ini adalah dia lebih membatasi diri pada hal yang bersifat duniawi karna sedang lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Subhanallah. Bagus tohh, berarti mereka punya kegiatan positif di dunia nyata.
Tetapi semoga saja tidak hal yang sebaliknya. Yaitu pasif karena mencoba menghindari semakin maraknya akun yang berdakwah di dunia maya. Hal ini karena dirinya malas untuk disinggung atau mungkin malah ingin pura-pura tidak tahu. Wallahualam.
Kemudian yang satu lagi, aktif. Jelas ini kebalikan dari yang sebelumnya, yaitu jadi sering kelihatan di socnet. Lebih aktif disini maknanya jadi mulai suka ikutan dakwah baik secara langsung maupun tak langsung. Dikategorikan secara langsung bila dakwah yang dilakukan dari hasil tulisan dia sendiri berdasarkan ilmu dari Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan dikategorikan secara tidak langsung bila bentuknya penyampaian ulang bisa dari denger ceramah terus di share, atau yang gampang berupa retweet kalo di twitter.
Ingatkan dengan hadist Rasulullah yang satu ini:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Saya yakin salah satu hal menyemangati dari mereka yang lebih aktif ini adalah hadist tersebut. Selain itu, saya juga yakin penyemangat mereka adalah sebagai bentuk memuliakan bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak berbagi kebaikan, dan saling mengingatkan sesama saudara seiman. Bukankah memang manusia ini makhluk yang gampang lupa? Sehingga sangat perlu kita untuk saling mengingatkan.
Semoga tidak ada yang berpikiran bahwa, akun-akun yang jadi lebih aktif dengan semangat keislaman ini sok jadi ustad dadakan. Dan semoga memang tidak ada yang berniat atau sekedar terlintas dipikirannya untuk seperti itu. Naudzubillah.
Mengutip salah satu tweet dari ust. @felixsiauw, yang kurang lebih isinya begini:
“bukannya sok pintar, menggurui, atau bahkan marah tapi lebih karena ingin berbagi tempat di surga”.
Saudara seimanku yang aku sayangi karena Allah, bukankah indah niat ikhlas dari mereka yang ingin saling mengingatkan, yang ingin mengajak sama-sama menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW dengan benar? Tentu akan jadi lebih indah lagi, bila niat baik ini diberi sambutan yang baik pula dengan sama-sama memulai memperbaiki diri dan menata hati sesuai dengan norma agama yang telah Allah gariskan.
Di salah satu ceramah saya pernah dengar begini:
“manusia itu bukannya lupa, tapi sudah tidak takut lagi dengan adzab Allah”.
Apakah kita yang telah berani menyepelekan perintah dan larangan Allah, atau sudah berani mau nawar hukum Allah, terus maunya disesuain dengan kehendak kita, memang sudah tidak takut lagi dengan adzab Allah!?
Kalo kata wong Palembang: “Alangke melawan kau dengan Sang Khalik bae kau dak takut! La gagah nian apo kau tuh !?”
Naudzubillahiminzalik. Semoga kita tidak termasuk orang yang sok gagah teresebut. Aamiin
Sebagai penutup artikel ini saya cuma mau bilang:
mau jadi yang kutub pasif ataupun aktif, yang penting mudah-mudahan kita ada didalam sisi baiknya :)
Selengkapnya...
Rabu, 08 Agustus 2012
“Please Gue Butuh Nasehat Lo”
Wuihh,, kalo jadi salah satu chapter dari novel kayaknya keren juga tuhh. Hahaha. Sayang saya sedang tidak menggarap sebuah novel. Lagi baca novel pun enggak, udah lama nih gak ketemu novel bagus. Ada rekomendasi novel gak? Hehe
Emm, pernah dapet kalimat ini gak dari temen atau sahabat mu? Kalo gak persis kayak kalimat itu, pokoknya yang intinya ke arah sana dehh. Ya udah kalo enggak juga gk pp deh, hayoklah kita bahas disini :D
Saat kita menghadapi sebuah masalah, adakalanya kita membutuhkan orang lain untuk memberi kita nasehat. Tak perlu lah kita jadi sok tangguh dengan sok bertahan gak mau minta nasehat orang lain. Yang ada ntar malah kita jadi stres.
Sebagai orang yang memberi nasehat tentu kita ada baiknya pertama-tama adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Dengerin dulu masalah dia apa, terus analisa saran apa yang bisa kita berikan, kemudian yang gak kalah penting mencari kalimat yang pas agar saran yg hendak kita sampaikan itu dapat ditangkap secara utuh, bukan malah salah pengertian.
Beberapa reaksi yang mungkin terjadi setelah kita beri nasehat antara lain orang tersebut akan langsung terima, iya emang aku blablabla. Ada juga yang bakal ngebantah dan kasih penjelasan lanjutan, gak gitu gini lohh blablabla. Ok kita terima semuanya, kalo reaksi pertama alhamdulillah tinggal kita tenangin aja orangnya. Tapi kalo reaksi kedua? Ya kita perlu ulang lagi step sebelumnya. Bisa jadi emang kita yang belom menangkap secara utuh masalah yang tengah orang tersebut hadapai.
Tapi pernah gak malah nasehat yang kita coba kasih ke orang itu dibantah mulu’ atau cuma diiyain terus ngeloyor pergi, atau yang ini nih diiyain tapi gak dilakuin. Gak masalah, terima aja semuanya. Itu hak orangnya kok mau nerima atau enggak.
Berarti kita aja yang perlu memposisikan diri ke “mode” yang lainnya. Karena mungkin sebenarnya orang tersebut butuh seorang pendengar saja bukan nasehat.
Dibeberapa kasus memang kadang ada yang hanya butuh seseorang yang mau mendengarkan. Kalo bahasa anak muda jaman sekarang curhat a.k.a curcol. Pada kasus seperti ini sebenarnya yang ia butuhkan sebenarnya bukan saran. Melainkan orang yang mau mendengerkan keluh kesah dia dengan sesekali diberi respon biar gak seperti ngomong dengan tembok. Efeknya nanti biasanya akan sama, lega.
Jadi intinya disini saat ada teman kita bilang "please gue butuh nasehat lo", terima dulu karna pasti dia sedang dalam masalah. Tapi kalo dalam perjalanan ceritanya nanti seperti yang saya tulis diatas, berarti sebenernya dia cuma butuh pendengar. So, mari jadi pendengar yang baik.. :)
Selengkapnya...
Rabu, 01 Agustus 2012
Kalo Mempertahankan Susah Kejar Aja Terus
"Mempertahankan lebih sulit dari merebut”
Pasti udah sering denger kalimat diatas. Jadi ya kalimat itu biasanya sering kita denger saat seseorang yang pernah mencapai suatu prestasi, lalu dihadapkan untuk kembali mendapatkan prestasi yang sama.
Tapi ngomong-ngomong kalimat tersebut termasuk apa ya? Maksud saya apa pepatah, peribahasa, atau apa gitu. Ya udah kita anggap pepatah aja deh.
Dengan atau tanpa kita sadari kalimat ini bisa meracuni pikiran kita. Hingga sedikit banyak akan menjadi beban saat kita dituntut harus mencapai prestasi yang sudah kita capai sebelumnya.
Gitu aja kok repot. Waktu SMA dulu salah seorang guru saya pernah bilang yang kurang lebih maksudnya gini, ngapain pilih yang susah kalo ada yang lebih mudah. Kalo emang mempertahankan susah ya tinggalin, kejar aja terus.
Eitss, tunggu dulu. Maksud guru saya itu bukan berarti menyerah loh. Mari kita mulai membahasnya.
Coba bayangkan, saat kamu dalam sebuah kompetisi apa yang kamu lakukan untuk memenangkan kompetisi tersebut? Jawabannya mungkin beragam, tapi bisa jadi intinya adalah melakukan yang terbaik. Ya itu kuncinya! Saat kamu melakukan yang terbaik yang kamu bisa maka, kamu akan mengerahkan segenap potensi diri yang kamu miliki agar dapat mencapai hasil yang mau kamu capai tersebut. Ok katakanlah kamu mendapatkannya.
Sekarang misal kompetesi tersebut ada lagi. Saat kamu hanya berpikiran untuk bisa mempertahankan, hasilnya kamu hanya akan mendapatkan capaian yang sama. Bagaimana dengan lawan-lawanmu? Kamu akan jadi acuan, yaitu titik yang harus mereka lewati. Maka mereka akan terus menerus latihan dan meningkatkan diri agar kamu dan capaian mu terlewati. Kamu tau apa masalahnya? Mereka memegang kunci sukses yang kamu genggam sebelumnya. Yaitu lakukan yang terbaik.
Sekarang mari kita coba bawa ke contoh nyata. Misal deh, kamu berhasil memperoleh prestasi tingkat kota. Kalo misalnya nanti mempertahankan prestasi tingkat kota mu itu susyah, ya udah tinggalin aja. Lebih gampang merebut atau mengejar kan? Kalo gitu kejar prestasi tingkat provinsinya aja atau lebih nasioanal dan internasionl juga boleh. Hehehe
Mungkin sebagian orang bakal pikir, iye ngomong gitu mah gampang, prakteknya gak sesederhana itu!
Benar, tapi sikap mu salah.
Disini saya bukan mencoba membawa dunia fiksi ke dunia nyata yah. Tapi saya mau menunjukkan bahwa ini semua berkaitan dengan pola pikir atau kerennya mind set, yang ujung-ujungnya mensugestikan kamu dan pikiranmu. Kalo pikiran kita sudah berpikir, wah ini berat, yakin deh bakal jadi lebih berat dari kenyataannya.
Ohh atau sebenernya pepatah itu mau dipake sebagai pembenaran atas kegagalan kita. Aduh jangan lah ya, masa’ nyari pembenaran ikhlas aja terima kebenaran yang ada ;)
Selengkapnya...
Minggu, 29 Juli 2012
I Dont’t Wanna Grow Up
( peterpan )
Judul diatas merupakan sepenggal kalimat seorang anak yang tinggal di Never Land, musuhnya Kapten Hook, siapa lagi kalo bukan Peterpan. Kalo dari film Peterpan yang saya tonton itu sih, peterpan itu gak mau jadi orang dewasa, dia mau tetep jadi anak-anak terus. Sayangnya saya gak nonton secara lengkap film yang sudah diputar berulang kali di TV ini.
Tapi pendapat dari peterpan ini sangat pas dengan artikel kali ini yang ingin saya tulis. Jadi biarlah saya yang menerjemahkan maksud dari kalimat ini dalam pandangan saya. Walaupun kenyataannya saya sangat bingung nyusun ide pokok buat artikel ini >_<
Kita mulai dengan ruang lingkup kalimat ini. Sebenarnya secara logika tumbuh disini bisa kita kategorikan dalam tumbuh secara fisik, emosional, dan cara berpikir.
Menjadi dewasa itu artinya menjadi manusia yang matang secara emosional, cara berfikir, dan sebagainya. Tentunya ini sangat baik. Namun perlu diingat, untuk menjadi dewasa ini perlu melalui sebuah proses transformasi dari anak-anak menjadi dewasa.
Proses tranformasi ini sering kita sebut dengan masa remaja. Ya, mereka inilah manusia yang sedang mencari jati diri. Seperti pada umumnya proses, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhirnya nanti. Begitu pula para remaja, faktor internal dan eksternal sangat berperan penting.
Nahh, di proses transformasi khususnya dari faktor internal inilah yang ingin saya soroti.
Dalam tumbuh menjadi dewasa ini sangat mungkin bagi seorang remaja ini mengalami kelabilan. Ya maklum karena mereka harus mulai meninggalkan dunia anak-anak menuju dunia orang dewasa yang sangat baru bagi mereka. Salah satu langkah yang mungkin ada dipikiran remaja saat itu adalah mulai menyingkirkan beberapa sifat kekanakan agar bisa menjadi orang dewasa yang cool. Disinilah masalah biasanya dimulai.
Saat ia mulai mencoba menghapus sifat kekanakannya ini, pikirannya pun mulai mensugestikan untuk tidak lagi ada sifat tersebut dalam dirinya dikarnakan sudah tidak cocok. Akibatnya saat pikiran mereka telah berhasil membuat “kekebalan” tersebut, maka tubuh mereka akan “menolak” bila suatu saat sifat ini ingin kembali muncul kepermukaan.
Ok, mereka sukses menghapus sifat kekanakan mereka. Tapi apakah kejiwaan mereka otomatis telah siap? Mungkin beberapa orang berhasil mensinergikan hal ini. Sehingga bila masalah terjadi pada mereka, diri dewasa mereka siap mengatasinya. Namun bagaimana yang belom siap? Tentu masalah buat mereka.
Saat masih punya pikiran kekanakan tadi, mereka akan menampilkan diri anak-anak mereka sebagai ekspresi mereka terhadap masalah yang mereka hadapi. Tapi sekarang beda, itu sudah mereka hapus, pikiran mereka menolak, maka tindakan kekanakan itupun tinggal cerita masa lalu, tapi diri dewasa mereka belom siap.
Sehingga biasanya yang terjadi adalah mulai dari galau hingga stres serius. Kalau sudah demikian maka mereka akan mencari pelampiasan, mulai dari orang sekitar hingga social media. Dengan atau tanpa mereka sadari bentuk-bentuk pelmapiasan yang mereka lakukan sangat menunjukkan belum dewasanya mereka bahkan cenderung kekanakan.
Darisinilah saya ingin menunjukkan, sifat kekanakan itu terkadang ada baiknya. Secara umum saya ingin menampilkan sisi positif yang bisa kita ambil dari berbagai macam sifat kekanakan yang ada.
Pertama, anak kecil itu sering nangis tapi ketika nangisnya selesai ya udah selesai masalahnya. Beda dengan orang yang “katanya” dewasa. Nangis tapi begitu selesai, penyesalan akan terus berlanjut. Beda lagi dengan orang dewasa yang sesungguhnya, mereka nangis tapi tangis mereka tersebut bukan berarti mereka lemah tapi lebih kepada mereka masih punya hati untuk merasakan. Tangis ini bukan juga pelampiasan, tapi benar-benar sebuah ekspresi, sedangkan untuk menyelesaikan masalahnya mereka sudah punya strategi.
Not perfect, no problem. Ada gak anak kecil yang sering banget ngeluh karna bajunya yang gak matching (gak padu mksudnya, tulisannya bnr gk tuh? Hehe) atau gak sesuai trend, atau karna dia gak ideal or proporsional seperti penilaian org banyak? Hampir gak ada deh perasaan. Ya karna itu, gak sempurna gak masalah bagi mereka. Pikiran para bocah ini belum banyak terpengaruhi harus jadi sempurna. Lalu sekarang kita lihat mereka yang “dewasa wanna be”, jelas target mereka adalah jadi orang dewasa yang ideal menurut mereka. Tapi kalo gak tercapai, stres lah mereka. Sedangkan orang dewasa yang sesungguhnya, mereka sama-sama punya target, bedanya saat target tak tercapai mereka akan introspeksi agar proses selanjutnya bisa lebih baik.
Dari dua gambaran umum tentang sifat kekanakan diatas, kita dapat melihat sebuah konsep yaitu jangan lupakan semua tapi ambil baiknya. Atau bisa kita sebut, mereka berhasil mengadaptasikan sisi baik dari sifat anak-anak kedalam sikap dewasa.
Ada sebuah untaian kalimat yang pernah saya tulis jadi status FB:
“kadang kita membutuhkan sifat kekanakan kita untuk mengimbangi sifat sok dewasa kita yang menuntun untuk selalu jadi sempurna”
Artikel ini merupakan semacam artikel yang saya paksa untuk tulis dan release di blog ini, karna janji pada salah satu tweet saya. Gagasan pokoknya pun belom tersampaikan semua. Habis saya benar-benar bingung mau menjabarkan konsep utuh yang ada dipikiran saya ke dalam tulisan. Maaf, tapi setidaknya janji saya terpenuhi.
Untuk menutup artikel ini, saya ingin balas tweet saya kemarin:
“dear you grow up people, I don’t wanna grow up. This is the article which I promised”
Selengkapnya...
Jumat, 06 Juli 2012
Selamat Hari Persahabatan
Tepat hari ini sekitar lima tahun yang lalu, saya mendapat sms dari teman terbaik yang pernah saya miliki, yang kurang lebih isinya berupa ucapan Selamat Hari Persahabatan.
Saya tidak tahu dan tidak terlalu ambil pusing apakah tanggal 6 Juli itu memang benar hari persahabatan sedunia, hanya di Indonesia, atau malah sebenarnya gak sama sekali. Bagian terpentingnya adalah sahabat saya juga menganggap saya adalah sahabatnya yang layak dapat ucapan tersebut.
Kalo ditanya sahabat, saya akan jawab The Fantastic Four empat orang sahabat yang kini hanya tinggal tiga. Teman terbaik saya yang satunya sudah duluan kembali kepada Allah SWT. Saya sudah pernah membuat artikel khusus untuk sahabat-sahabat terbaik saya ini, dengan judul Sahabat, Cerita Yang Tak Kan Pernah Berakhir.
Sampai detik ini pun saya masih meneteskan air mata kalo teringat kebaikan, ilmu, pengetahuan, dan sms terakhir yang saya terima di malam sebelum kecelakaan itu terjadi. Ahh sudahlah, yang bisa saya lakukan hanya mendoakannya dan berharap semoga ilmu-ilmu yang dulu pernah dia ajarkan bisa menjadi amal jariyah baginya. Aamiin
Artikel ini saya buat secara khusus memang untuk sahabat-sahabat baik saya, tapi secara umum untuk semua teman-teman saya. Sekarang saya ingin punya lebih banyak teman, saya ingin menjadi orang baik di mata teman-teman saya, dan saya ingin mencoba memperbaiki kesalahan saya. Dan untuk penutup artikel ini saya mau ngucapin:
Selamat Hari Persahabatan dan ayo kita berteman :)
Selengkapnya...
Jumat, 22 Juni 2012
My First Birthday Cake Surprise
Setelah sebelumnya saya bisa dibilang sukses bikin My Own Birthday Noodle, kini saya mulai mengalihkan perhatian ke kue yang sesungguhnya. Bedanya kali ini selain bukan dari mie, ini bukan buat saya. Tapi buat wanita yang paling saya sayangi, yaitu my Mom.
Dari dulu udah ada niat bener mau bikin kejutan kecil-kecilan aja sih buat mama. Tapi pas mama ulang tahun itu moment nya itu lohh, pasti pas saya gak ada di rumah. Kebetulan pas mama ulang tahun kali ini saya lagi liburan di Palembang, maka kesampaian lah niat ini. Hehehe.
Hal yang kepikiran di benak saya mau kasih apa ke mama buat ultahnya ini adalah cukup kue ulang tahun. Ya, hanya kue ulang tahun. Alesannya simple, karena saya gk punya ide lain dan karena mama emang suka kue atau roti yang enak. Berhubung saya gak tau toko kue yang recomended, jadilah saya menghubungi temen saya.
Tempat pertama yang disaranin temen saya langsung ke tempat yang kue nya paling enak menurut dia. Tapi harganya kurang bersahabat untuk mahasiswa yang belum punya gaji seperti saya sekarang. Maka dengan menyesuaikan keadaan saya, lalu dia pun kasih saran ke toko berikutnya. Gak usah sebut nama toko kuenya yahh, ntar saya dikira promosi, padahal kan saya gk dapet royalti. Hahaha. Yang jelas lokasinya itu berada di salah satu mall di Kota Palembang, yang kalo udah agak siangan dikit susah dapet tempat parkir.
Setelah menyelesaikan urusan saya dipagi harinya, lanjut saya langsung capcus ke mall yang disebutkan. Waktu itu emang udah hampir tengah hari, jam setengah dua belas siang. Untunglah jalanan bersahabat, bisa tarik gas agak cepet dan alhamdulillahnya dapet tempat parkir. Dengan pikiran hanya tertuju dari keterangan yang dikasih temen saya itu, langsung saya cari di itu toko. Okesipp, alhamdulillah langsung dapet, langsung pulang. Yang jadi pikiran saya saat itu, takutnya mama udah keburu pulang ke rumah dan cuaca yang terlalu panas takut bikin cokelat di kuenya keburu meleleh.
Setelah sampe rumah beneran mama udah pulang, lagi siap-siap makan siang pula. Tapi untunglah coklatnya gk meleleh. Jadilah saya tenteng bungkusan kuenya dengan jaket ke kamar biar gak ketauan. Saya idupin lilin angkanya, trus bingung mau gimana lagi. Maklum la yahh ini pertama kalinya saya bikin surprise ultah, kalo temen-temen saya yang lain mah udah sering. Mana kreatip-kreatip pula, buat pacarnya. Ini bener-bener serba pertama buat saya, surprise pertama yang saya bikin dan kue ultah pertama yang saya beliin. Dan spesial yang pertama ini untuk orang tua saya. Hayyo, temen-temen yang sering kasih ini itu sama pacarnya, sama orang tuanya gitu juga gk.. hehehe.
Ok lanjut ke kue saya tadi. Ya udah lahh langsung aja dehh kasih ke mama dengan senyum termanis yang saya punya. Hohoho. Buka pintu kamar dengan kaki karena tangan pegang kue, pas bener di ruang keluarga mama lagi makan sambil nonton. Mama baru noleh pas saya udah duduk juga nyodorin kuenya sambil bilang, “Happy Birthday Mom”.
Kata mama ini kue ultah mama yang pertama, dari anaknya yang pertama, surprise pertama yang saya bikin, dan kue pertama yang saya beliin. Serba pertama yahh. Hahaha
Alhamdulillah walopun kuenya gak terlalu mahal dan surprisenya gak terlalu wahh, yang penting ini adalah salah satu bentuk perhatian saya ke orang tua. Kalo ditanya doa, tentunya saya harapkan semua yang terbaik buat kedua orang tua saya. Tapi gk juga doain pas ultah doank lohh ya.
Oh iya, ulang tahun mama yang jatuh harinya kemarin itu barengan dengan ulang tahun kucing ku tersayang si Brownies yang ke enam tahun. Ini penampakan kucingnya:
Happy birthday Mom & Brownies, I love You :)
Selengkapnya...
Mengerti Tak Harus Pernah
Allah Punya Banyak Cara Agar Kita Mengerti
“Ada banyak jalan menuju Roma”
Artikel ini saya mulai dengan sebuah pepatah lama nan klasik. Maksud dari pepatah ini jelas menunjukkan bahwa untuk menuju suatu target kita bisa lakukan dengan banyak cara. Saya sangat yakin hal ini berlaku untuk semua kasus. Dalam artikel ini target yang saya maksud lebih pada upaya kita agar dapat mengerti akan suatu hal.
Kemudian untuk mulai menyempitkan pembahasan saya ingin sedikit menampilkan sebuah pendapat umum di lingkungan kita saat ini:
“Udah dehh, lo ngerti apa? Lo belom pernah kan ngerasain sendiri!”
Hayyo, pernah denger atau malah pernah ngucapin kalimat ini buat orang lain? Kalo gak keduanya juga gak masalah kok, makanya disini mau kita bahas. Intinya kalimat ini digunakan biasanya untuk men-judge seseorang yang belom pernah melakukan hal yang telah kita lakukan, bahwa dia tidak mengerti dengan yang tengah kita rasakan atau jalankan. Atau dengan kata lain, orang yang belum melakukan hal yang sama dengan kita itu tidak akan mengerti kasus yang tengah kita alami.
Menurut saya pendapat demikian tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar. Di beberapa artikel saya sudah sering tidak sepenuhnya setuju atau tidak sepenuhnya membantah suatu hal atau pernyataan. Alasan saya bukan karena saya tidak punya pendirian yang tetap atau teguh, tapi lebih kepada saya yang mencoba untuk memandang sebuah kasus dengan beberapa sudut pandang agar dapat dipelajari kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendapat tersebut. Sama untuk artikel kali ini, saya akan mencoba melihat dari dua sisi yaitu setuju dan tidak.
Kita mulai dengan pendapat yang membenarkan pernyataan tersebut.
Dengan pernah terjun langsung atau pernah melakukan langsung suatu kasus, tentu dapat membuat kita paham terhadap kasus tersebut. Karena kita menjadi “bagian” dari kasus tersebut, kita menjadi “aktor” dalam kasus tersebut. Hal ini juga ditunjang dengan sebuah teori yang pernah saya baca, dimana ada tingkatan persentase pemahaman yang berbeda dari hanya melihat (membaca), mendengarkan, menuliskan (mencatat), baca dengar dan catat, serta melakukan (menerapkan). Dari keempat tindakan tersebut, persentase paling tinggi adalah apabila kita melakukannya.
Sekarang kita lanjut dengan pendapat yang menyangkal pendapat tersebut: Mengerti Tak Harus Pernah.
Saya sendiri lebih cenderung pada pendapat yang satu ini. Mengerti atau paham merupakan hasil dari sebuah proses salah satunya adalah belajar. Belajar ini pun memiliki ragam bentuk yang bisa tidak menuntun kita harus “pernah”. Dibandingkan dengan teori tingkat persentase pemahaman diatas, ada hal yang lebih kuat dan pasti yaitu firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 282:
“dan bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajarimu. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa kita dapat memperoleh ilmu dengan bertaqwa. Dengan ilmu inilah nantinya kita dapat memperoleh kepahaman.
Masih banyak jalan untuk memperoleh ilmu dan kepahaman dari Allah yang bisa kita lakukan. Pembahasan lengkapnya dapat anda baca di artikel ini: Ilmu dan Cara Mendapatkannya
Sebenarnya maksud dari kasus “pernah” dalam artikel ini ialah, beberapa larangan agama atau dosa yang sungguh menyedihkan pada zaman sekarang mulai dianggap biasa. Larangan agama tersebut kini makin kreatif dibungkus dengan berbagai selubung hingga nampak sangat menggiurkan. Apalagi yang parahnya adalah taktik untuk menjerat kaum muslimin dan muslimah ini menyentuh sensitifitas, kebutuhan, dan emosi dasar manusia. Sehingga apabila ditambah dengan faktor lingkungan yang agar k.a.t.a.n.y.a. jadi modern, maka semakin kuatlah daya tarik dosa tersebulung ini.
Sekarang silahkan pembaca sekalian menterjemahkan maksud dari kata “Pernah” disini kedalam berbagai kasus. Kemudian mulai bersyukurlah bagi yang “belum pernah”, mari berpikir ulang bagi yang “menuju pernah”, dan mari bertobat serta memohon ampunan bagi yang “sudah pernah”.
Akhir kata saya tutup, semoga Allah selalu memimpin hati kita untuk selalu berada dijalan yang lurus, jalan yang Dia ridhoi. Aamiin
Selengkapnya...
Morrnet ‘Mie Goreng Kornet’
Awalnya nama masakan ini mau saya kasih Spagheti KW2.Inspirasinya dari mupeng pingin makan spagheti asli yg sampe sekarang belom kesampean. Kalo liat digambar spagheti di internet atau TV, hmm agak mirip lahh. Tapi kalo soal rasa saya gak tau. Hahaha
Ok mari kita mulai memasak, resepnya mirip sama My Birthday Noodle
Bahan:
- Mie instant kuning
- Bawang merah
- Bawang putih
- Minyak goreng
- Kecap manis
- Saus tiram
- Garam halus
- Bumbu nasi goreng
- Kornet
Cara masak:
- Rebus mie hingga cukup lembut, lalu tiriskan
- Mulai tumis bawang merah dan bawang putih
- Setelah harum masukkan kornet
- Tambahkan sedikit air agar kornet tidak terlalu kental
- Aduk aduk hingga merata
- Setelah cukup wangi angkat taruh di piring
- Panaskan minyak lagi untuk memulai menumis bawang lagi
- Setelah cukup wangi masukkan mie yang telah direbus
- Tambahkan bumbu nasi goreng dan garam halus secukupnya
- Aduk-aduk hingga merata
- Lanjut tambahkan kecap manis dan saus tiram
- Aduk aduk hingga merata
- Kemudian masukkan kornet yang telah dimasak sebelumnya
- Aduk hingga merata
- Angkat, lalu sajikan di piring
- Hmm yummy, Spagheti KW 2 ala anak kost siap disantap
....
Bagi anak kost yang lagi banyak duit dan suka banget sama keju, bisa ditambahkan taburan keju parut saat disajikan. Saya bikin masakan ini pas di kost gk ada keju, jadi gak saya kasih dehh.
Selengkapnya...
Senin, 11 Juni 2012
New Banner for My Blog
Sebenarnya sudah lama banget pingin punya desain banner bagus buat Blog saya ini. Tapi apa daya kemampuan mengolah aplikasi pengolah gambar semacam photosop atau corel saya sangat menyedihkan. Jadilah akhirnya sebelum ini dengan ilmu photosop kacangan saya bikin banner untuk Blog saya dengan sangat sederhana.
Tapi akhirnya saya menemukan seorang teman dengan ilmu photosop yang jauh diatas saya, dan selera edittingnya juga hampir sama dengan saya. Dia adalah Ongky Ganesia, rekan satu tim saya dalam Proyek PLTS dari kampus saya. Pertama lihat karyanya itu pas tim PLTS kami mau bikin desain spanduk, dan dari desain yang dia buat pendapat saya waktu itu: Awesome !
Mulai cerita tentang banner yang baru ini dehh. Waktu saya request minta bikinin banner buat blog ini saya cuma bilang, temanya terserah yang penting warna biru. Biar senada dengan layout Blognya yang juga full with blue. Warna favorit ane nihh, bisa kasih efek adem. Lanjut ke isi banner, saya kalo gk salah waktu itu minta yg simple aja. Yang penting ada tulisannya ‘blog of aanruf’. Ok sampe sini beres.
Pas lanjut ke masalah dimensi gambar yang diminta, saya waktu itu minta langsung ukuran banner 173 x 43. Dan komentar temen saya waktu saya kasih dimensinya, “Kecil amat, ane bikin yang besar aja ntar tinggal di kompress sendiri. Ok?” Odonk, bener juga. Kalo kecil gitu mahh pasti bakal ngerepotin. Dan kalo ukuran besar kan bisa sekalian ane jadiin wallpaper laptop. Hahaha.
Maka proses pembuatan pun dimulai, desain pertama yang diselesain langsung dikirim ke email saya. Saya lihat, dan woww pas bener langsung dapet sesuai maksud saya. Simple and full with blue. Tapi biar lebih enak dilihat, ada beberapa kali saya minta editkan lagi. Dan akhirnya saya minta file mentah dengan format .psd nya. Biar bisa edit sendiri soalnya ada jenis huruf favorit saya yang ada di laptop saya. Setelah saya buka filenya, saya langsung bingung, gimana cara ngeditnya ini?? #menyedihkan. Agak lama untuk saya tau gimana cara ngeditnya, dan itu cuma dikit doank sihh. Yang saya edit cuma jenis huruf dari tulisan ‘aanruf’ dan saya kasih tulisan alamat blog saya ini. Sisanya, ya hasil karya temen saya itu :D
Akhirnya, selesai dan release lahh Banner baru buat blog saya ini:
Banner baru ini terlalu bagus buat sekedar jadi banner. Pinginnya sihh sekalian dijadiin Header Blog, tapi apa daya gak ngerti cara ngebuat file image jadi heaer. Ilmu html ane masih dangkal bangett >_<
Intinya ini artikel ini semacam Launching Resmi dari banner baru buat blog saya ini, sekalian terima kasih buat temen saya Ongky Ganeshia yang sudah mau direpotin. Thanks mas bro. Kalo mau nambahin penjelasannya tentang tema dari desain yang masbro buat boleh donk ditambahin di kolom komentar. Hehehe.
Selain ngebuat banner ini jadi header, masih ada yang pingin saya ubah dari blog saya ini. Yaitu ganti alamat blog ini. Alamat anzu-hollic.blogspot.com menurut saya kurang mudah dihapal, jadi agak kurang bagus buat traffic dan kalo mau promonya. Dulu saya bikin alamat itu pas jaman masih labil, kelas 1 SMA. Sekarang pingin saya ganti dengan yang lebih simple n friendly lahh, tapi saya gak tau gimana cara ngerubah alamat ini jadi alamat baru tapi kalo orang klik ke alamat lama blog saya ini bisa otomatis pindah ke link alamat blog saya yang baru. Kalo ada yang ilmu blogging nya udah tinggi boleh donk dibantuin newbie yang satu ini. Hehehe.
Selengkapnya...
Sabtu, 02 Juni 2012
Tanggal 1 Nihh, Balik Kalender Hidupmu Donk
Ide buat bikin artikel ini sudah lama, tapi benar-benar dapet konsep yang mau ditulis baru hari Jum’at tanggal 1 Juni yang lalu, dan baru terlaksana ngetiknya Sabtu malam, tanggal 2 Juni. Gak papa lah ya judulnya gak sinkron dengan tanggal postingnya. Hehehe
Apa yang kamu lakukan kalo udah masuk ke bulan yang baru?
Pasti salah satunya adalah ngebalik kalender yahh. Entah itu kalender dinding atau meja yang dibalik manual, ataupun kalender digital seperti di jam tangan atau handphone yang otomatis bergantinya. Ada sedikit filosofi hidup yang bisa kita pelajari dan amati dalam kegiatan ini. Klise sihh sebenarnya tapi kita kadang menyepelekannya, yaitu waktu terus berjalan dan tidak akan pernah berhenti menunggu kita.
Fokus saya pada artikel ini adalah kita yang sering terjebak dalam masa lalu baik berupa masa lalu yang pahit ataupun indah. Masa lalu yang pahit yang terus membayangi hingga membuat kehilangan energi positif untuk menghadapi hari ini dan menyiapkan hari esok yang lebih baik. Ataupun masa lalu yang manis nan gilang gemilang hingga membuat kita jumawa dan berhenti di level tersebut tanpa kita sadari orang lain telah berkembang lebih baik lagi.
Saya menggambarkan bahwa orang yang terjebak di masa lalu ini seperti orang yang terus menatap “kalender” hidupnya dan ia tak mau membaliknya. Ia terlalu sedih atau terlalu bangga dengan “tanggal spesial” di “kalender hidupnya” itu hingga lupa dengan konsep dasar kalender, yaitu harus dibalik.
Sekarang mari kita lihat dengan orang yang terjebak dalam masa lalu pahit. Orang yang terjebak disini maka akan mengalami galau tak berkesudahan. Karna apa? Karna ia terlalu sibuk mengasihani dirinya sendiri, terlalu sibuk menangisi kesedihannya. Ia terus tenggelam ke dalam kesedihan. Akibatnya apa? Banyak, salah satunya ia bisa kehilangan energi positif yang menjadi tenaga untuk bangkit mengahadapi hari ini dan esok.
Saya ingin sedikit mengutip salah satu status facebook yang pernah teman saya buat:
“Apabila salah satu pintu kebahagiaan tertutup, yang lain akan terbuka tapi selalunya kita akan memandang pintu yang telah tertutup itu terlalu lama hinggakan kita tidak nampak pintu lain yang telah pun terbuka untuk kita.”
Pas sekali gambaran dari teman FB saya tersebut. Kebanyakan kita akan terus meratapi pintu kebahagian yang telah tertutup itu tanpa sadar ada banyak pintu lain yang siap menawarkan kebahagian yang bisa jadi lebih dari pintu yang telah tertutup itu.
Sekarang mari kita beralih ke orang yang terjebak dalam masa lalu manis. Ini juga gak beres, sama saja. Masa lalu yang manis ini biasanya suatu hal yang sangat amat membuat kita bangga dan bahagia berlebihan. Kita terjebak dengan pencapaian yang sudah kita anggap sukses dibandingkan dengan orang lain hingga membuat kita tak mau melaltih atau meningkatkan lagi potensi diri kita. Hingga terbentuklah konsep dalam pikiran kita, saya segini saja sudah cukup orang lain gak bisa kejar. Apa yang terjadi? Tentu kita tidak akan berkembang. Disaat yang bersamaan orang lain terus mencoba meningkatkan potensi diri untuk melewati pencapaian kita. Orang lain semakin berkembang dan melewati kita dan kita tetap pada level yang sama.
Ingat! Disaat kita menahan kalender hidup kita, waktu terus berjalan bersama orang lain yang membalik kalender hidupnya. Semakin lama kita menahan kalender kita, semakin banyak tanggal yang kita buang percuma. Hingga suatu saat kita sadar, kita tidak bisa memulai dari sehari setelah tanggal yang kita tahan tersebut. Kita harus mengikuti waktu yang sebenarnya. Rugikan buang-buang waktunya!?
Kalo kata anak zaman sekarang, Ayo Move On !! Ngapain nahan kalender hidup mu lama-lama, tohh kamu gak bakal bisa merubah yang telah tejadi kan!? Yang hanya bisa kamu lakukan adalah mengambil pelajaran dari masa lalu yang sudah kita sendiri buat itu agar kita bisa semakin baik dari hari ke hari.
Tapi catatan yang terpenting adalah, saya ingin mengutip sebuah quote yang saya buat sebelum tidur kemarin malam:
“ Your past isn’t only your history, it’s part of your life. You can’t so easily erase it. So keep your self in the rule of Alloh. #quoteB4sleep ”
Maksud dari kutipan diatas adalah memang masa lalu itu telah berlalu, tapi kau tidak bisa menghapusnya dengan mudah karna walau bagaimanapun itu adalah bagian hidupmu. Pelaku masa lalunya itu kan kamu, ya jadi itu kamu. Jadi yang mau bikin catatan hidupmu baik atau buruk itu ada ditangan kamu, jangan sepelekan atau mengenyampingkan perintah dan aturan dari Alloh. Jadikan perintah Alloh itu yang pertama dan utama, insyaAlloh semuanya akan baik.
Jadi pembaca sekalian, mumpung moment-nya masih pas awal bulan nih: Balik kalender hidup kita yokk :)
Selengkapnya...
Rabu, 30 Mei 2012
Dua Kutub di Jejaring Sosial, Anda yang Mana!?
Sebenarnya tema artikel ini ada kaitan dengan artikel saya sebelumnya Tulisan Itu Lebih Dari Sekedar Sebuah Tulisan Bagi Saya , tapi lebih mengarah ke tulisan di jejaring sosial. Kenapa harus jejaring sosial? Karena menurut saya, saat ini perputaran tulisan itu lebih cepat dan banyak di Jejaring sosial semisal twitter, Facebook, Plurk, dsb. Perputaran yang cepat ini tentunya sebuah indikasi ada banyak orang yang aktif disana dengan berbagai tipikal nge-Net mereka masing-masing. Dan ini sangat rawan terjadi konflik dan gesekan.
Satu kesamaan dari berbagai jejaring sosial yang ada di dunia maya yaitu mereka menggunakan tulisan sebagai bahasa komunikasi bukan suara. Jadi sudah sewajarnya jika akan ada banyak tulisan disana, la wong mereka lagi berkomukasi.
Buat contoh, kita persempit kasus ini pada twitter. Saya ambil contoh twitter karna socNet saya yang perputaran infonya paling cepet ya ini. Sekarang kita spesifikasikan lagi kasus ini pada dua kutub, yaitu yang jarang nge-tweet dan rajin nge-tweet. Kedua kutub ini kalo udah saling follow udah dehh rawan bener terjadi “gesekan”. Kita mulai pembahasannya dengan pemikiran saya tentang kedua kutub ini.
Akun yang jarang nge-tweet (pasif)
Akun tipe ini bisa jadi menjadikan twitter nya sebagai sarana untuk sekedar mencari info dan berita apa saja dan menjadikan twitter nya sebagai tempat kalo misalnya ada orang yg butuh berkomunikasi dengan dia. Sehingga dengan kata lain tipikal ini aktif baca TL tapi jaring nulis.
Akun yang sering nge-tweet (aktif)
Akun tipe ini bisa jadi menjadikan twitternya sebagai sarana senang-senang, cari info, komunikasi dengan rekan-rekan, nuangin unek-unek, berbagi ilmu, dan lain-lain. Dengan kata lain tipikal ini aktif dlm membaca TL maupun nulisnya. Sehingga akun tipe ini akan sering muncul di TL akun yang following dia.
Masalahnya?
Biasanya yang akan jadi masalah adalah si aktif, karena terlalu sering nulis jadilah dia selalu ada di TL si pasif. Masalahnya lagi ada si pasif yang maklum dengan si aktif, tapi ada juga yang gak bisa maklum. Nahh yang gk bisa maklum inilah yang biasanya akan mengambil “tindakan” misalnya ngatain atau nyindir si pasif: Hellow, please dehh masalah lo gk usah disebarin; Busset dah sakit aje mau ditulis; Ngegalau mulu nih orang kayak gak ada kerjaan lain aje!; Pacaran di TL mau dibilang pasangan yg selalu mesra lo!; Rajin amat nge-tweet, mendramaisasi kehidupan bgt sihh; Lo kira keren rajin nge-tweet!? Gak sama sekali!
Kalimat-kalimat bergaris miring diatas merupakan beberapa gambaran inti dari berbagai variasi text yang bisa dikembangin untuk ngatain atau nyindir si aktif. Dan kalimat-kalimat tersebut ada yang ditulis secara frontal dan ada yang disembunyiin bisa ke dalam bahasa inggris atau dengan nge-retweet tulisan akun lain.
Ayo lahh, itu akun dia sendiri kan yang ditulis? Bukan akun situ? Memang benar masalahnya juga tulisan dia itu selalu muncul dihadapan kita. Tapi cobalah bersikap untuk lebih bijaksana lagi dalam menyikapinya. Banyak efek buruk yang bisa terjadi kalo sudah satu sama lain gk bisa terima sindiran ini. Silahkan bayangkan apa yang bisa terjadi, tak perlu lah saya tulis disini.
Ya udah sihh, trus masalah buat gue kalo lo gak terima!?
Alangkah terdengar angkuhnya komentar ini, seolah menyiratkan makna mau terjadi apa juga sama lo gue gak peduli.
Lahh ini kan akun gue!? Terserah gue lahh mau nulis apa!
TEPAT. Kalo kalimat ini dipake si pasif, enak bener si aktif mentahinnya pake kalimat ini juga.
...
Intinya di artikel ini saya cuma mau mengingatkan, setiap orang itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda termasuk cara dalam beraktifitas di socNet. Namanya juga dunia maya, dunia tak nyata, itu cuma akunnya doank, belum tentu aslinya juga gitu. Mungkin ada yang berpikir kenapa isi artikel diatas lebih condong ke si aktif. Jujur saya bilang, saya sangat suka menulis jadi saya sangat suka nge-tweet baik itu sekedar nanggepin tulisan orang atau nulis apa yang pingin saya tulis, maka saya juga adalah si aktif.
Tanggapan dan komentar tentang pemikiran saya ini pasti beragam, ada yang setuju, ada yang merasa udah ngalamin, ada yang nggak suka, ada yang ngatain, dan pasti ada ada saja. Silahkan, pendapat pembaca sekalian itu bebas, kan setiap individu punya pemikiran masing-masing. Sama kayak saya dalam artikel ini lah. Gak jadi masalah berbeda pendapat, yang jadi masalah itu cara menyikapi perbedaan itu.
Untuk penutup artikel ini saya mau nulis quote ahh:
“Boleh benci sama akunnya, tapi jangan sama orangnya. Boleh cinta sama akunnya, tapi kenali dulu lahh orangnya.”
Selengkapnya...
Kamis, 10 Mei 2012
I Cook My Own Birthday Noodle
Birhtday? Kok mie sihh? Kan biasanya kue ulang tahun??
Itu kan biasanya, ini baru luar biasa. Berpikir sedikit beda lahh. Hahaha #alibi. Beberapa hari yang lalu sebenernya saya ulang tahun, dan sebagai anak rantau jadi gk mungkin la bisa bikin kue. Kan peralatan masak ku terbatas. Tapi berhubung jiwa Chef (sok gaya) saya sangat menggebu-gebu untuk membuat sesuatu yang spesial, maka jadilah saya nyobain resep baru, masakan yang belom pernah saya coba sebelumnya. Yaitu mie goreng spesial.
Mie goreng nya ini bukan mie instant ya, tapi mie telor yang dijual gk ada bumbunya itu lohh. Nahh, bumbunya ini yang saya racik sendiri, dan karena eventnya pas ultah, maka spesial sekali lahh mie yang saya buat ini. hahaha
Ya udah sihh kalo susah bikin kuenya, kan banyak yang jual. Emang gk ada yang ngasih kamu kue ultah ya?
Aduhh please,, pertanyaan itu #makjleb bener kalo kata orang di twitter mah. Saya kan di rantau gak tinggal sama keluarga, dan #ehem saya juga “sendiri”, ya jadi maklum la yahh.
Pokoknya inti mukadimmah ini saya mau ngucapin selamat ulang tahun bagi semua orang di dunia yang sedang berulang tahun kapan pun itu (terutama anak kost), dan kalo sekedar pingin nyoba mie spesial ala saya, hayo kita menuju dapur sekarang :D
Bahan:
- Mie telor yang gk ada bumbunya
- Bawang merah
- Bawang putih
- Bawang bombay
- Bawang goreng
- Bumbu nasi goreng
- Mentega
- Kecap manis
- Saus tiram
- Garam
- Lada hitam
- Telor
Cara memasak:
- Rebus mie sampe matang, tapi jangan terlalu lembek
- Tiriskan mie
- Lelehkan mentega di wajan
- Tumis bawang merah, bawang putih, bawang bombay sampe harum
- Masukkan mie yang sudah ditiriskan tadi, aduk sampe merata
- Taburkan bumbu nasi goreng, aduk hingga merata
- Tambahkan sedikit garam sesuai selera kalo gak mau jg gak pp, aduk hingga merata
- Tambahkan saus tiram, aduk hingga merata
- Tambahkan kecap manis, aduk hingga merata
- Lalu pecahkan telor diatas mie tadi
- Aduk hingga telor tercampur merata dengan mie gorengnya
- Taburkan bubuk lada hitam ke campuran mie tadi, aduk hingga merata
- Sajikan dipiring, kemudian taburkan bawang goreng
- Hmm yummy, My Own Birthday Noodle siap disantap
.....
Takaran bumbunya sengaja gak saya masukin ya, kalo pas mau nyoba nanti sesuaikan dengan selera saja. Foto masakan saya bikin juga gk saya masukin, maaf saya udah laper bener pas mie nya siap. Keburu saya habiskan sebelum sempat saya abadikan.
Pokoknya happy birhtday for us :)
Selengkapnya...
Selasa, 08 Mei 2012
“Aneh ya? Maafkan saya yaa”
Posting kali ini saya tertarik untuk kembali mengangkat tema yang berhubungan dengan manusia, perilaku, dan kehidupan sosialnya. Kenapa saya begitu tertarik membahas masalah-masalah yang berhubung dengan manusia? Jawabannya sederhana, saya juga masih manusia. Sehingga kadang cukup lihat diri sendiri, lalu lihat bagaimana dengan orang disekitar, dan tak lupa lingkungan yang jadi tempat manusia itu hidup. Akan banyak permasalahan yang menarik untuk diangkat.
“Dasar aneh !”
Pernah ngucapin kalimat ini ke seseorang? Atau pernah dapet kalimat ini dari orang lain? Yang manapun posisi anda terhadap kalimat tersebut yang jelas, satu hal yang sama adalah antara subjek dan objek dari kalimat ini sama-sama manusia. Sekarang mari kita lihat konteks kalimatnya. Kalo dari sudut pandang saya, konteks kalimat ini menimbulkan penafsiran memarginalkan seseorang bisa karena penampilan, tutur bahasa, sikap dan tindakan, pola pikir, gaya hidup, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk memarginalkan disini bisa beragam, mulai dari sekedar ucapan yang men-judge objek, menjaga jarak dengan objek, tidak bergaul dan mengasingkan objek, serta masih banyak tindakan bullying dengan level ekstreme yang sulit untuk dibayangkan.
Kenapa suatu hal dapat disebut aneh?
Saya teringat dengan pendapat dari guru SMP saya, aneh itu karena hal tersebut berbeda dengan hal kebanyakan yang ada disekitarnya. Misal, saat hari Senin orang memakai seragam putih untuk upacara ada siswa yang memakai seragam Pramuka. Dalam hal ini yang aneh adalah siswa yang memakai baju pramuka, karena berbeda sendiri alias salah kostum. Sekarang mari kita lihat permisalan ini. Jika semua orang didunia ini matanya ada tiga, kamu sendiri sendiri yang matanya ada dua. Maka sangat pasti yang akan dibilang aneh adalah kamu yang bermata dua yang padahal kalo di dunia kita ini mungkin kamu itu sangat cantik atau tampan luar binasah (maksud saya luar biasa, hehehe #intermezo).
Kemudian saya juga teringat dengan salah satu kajian tauhid yang pernah diselenggarakan di kampus saya dengan tema Orang Asing di Akhir Zaman. Orang asing disini bukan alien dari planet lain, atau sejenisnya. Tapi orang asing disini adalah manusia itu sendiri, dimana lebih menyasar lagi adalah umat muslim yang mencoba menjalankan dan mengimplementasikan semua perintah Sang Khalik dalam kehidupannya. Dia atau mereka disini dianggap sebagai orang asing karena penampilan, tutur kata, sikap, dan gaya hidup yang berbeda karena mencoba menjalankan syariat Islam secara kaffah di zamannya, dimana lingkungan dan orang-orang disekitarnya, terlebih yang mengaku Muslim, sudah sangat jauh dari ajaran Alloh dan Rasulullah !!
Satu lagi yang sering saya amati disekitar saya adalah, orang yang menurut saya memiliki atau setidaknya mencoba menerapkan pendapat Einstein (CMIIW) untuk berpikir sedikit berbeda dari orang kebanyakan. Pola pikir ini sangat bagus menurut saya, karena kalo semua orang berpikir sama maka saat ada kasus tak terselesaikan, maka habis lah semuanya. Dengan berpikir beda ini kita akan mencoba mencari jalan keluar lain untuk menyelesaikan dan menyikapi suatu masalah. Sayangnya kadang konsep berpikir sedikit berbeda dari orang lain ini dapat mempengaruhi sikap, perilaku, tutur kata, dan tindakan yang juga sedikit nyeleneh. Hal ini saya anggap wajar karena untuk menerapkan gagasan B maka harus dikondisikan juga perlakuan B, bukan perlakuan A.
Dari ketiga contoh kasus diatas menggambarkan bahwa sebenarnya makna kata aneh itu relatif. Atau dengan kata lain semua orang memiliki standard anehnya sendiri-sendiri.
Sekarang mari kita lihat bagaimana dengan objek yang diberi label aneh ini. Mereka yang disebut aneh ini kadang akan sulit membaur dengan lingkungan mereka yang “normal”. Atau setidaknya mereka akan sedikit mengalami kesulitan, dan masalah saat mencoba menurunkan kadar keanehan mereka. Tentu saja, karena mereka punya pemahaman dan ideologi yang sedikit mereka tekan demi dapat bergaul dengan lingkungan yang serba “normal”.
Saya sangat memahami hal ini, karena jujur saya katakan dalam masalah ini sebenarnya saya termasuk objek dimana mungkin dianggap “berbeda” karena perpaduan dari tiga kasus yang saya gambarkan diatas.
Sehingga seringkali mereka yang berbeda ini akan lebih banyak berkumpul dengan sesama mereka yang dianggap berbeda. Hal ini wajar, karena dengan berkumpul dan bergaul dengan sesama mereka inilah mereka bisa merasa “sama”.
Hmm,, gimana yah, saya agak takut mengatakan bahwa artikel ini menggambarkan kasus yang menurut saya begitu kompleks ini sebagai gambaran umum dan atau bahkan pandangan mereka yang disebut aneh ini. Tapi, ya kalo ada teman-teman yang mungkin juga sebagai objek merasa sama, saya mohon ijin untuk mengatakan ini pada teman-teman kita yang normal:
“Saya aneh ya? Maafkan saya ya :) "
Selengkapnya...
Jumat, 04 Mei 2012
Tuna With Extra Garlic
Setelah sekian lama gak posting resep, akhirnya sekarang baru posting resep ala anak kost lagi. Menu kali ini bahan utamanya gak jauh dari menu-menu yang pernah dibikin sebelumnya, yaitu tuna kaleng. Baiklah gak usah berlama-lama, kita lanjut menuju dapur :)
Bahan utama
- Tuna kaleng yang flakes in oil
- Bawang merah
- Bawang putih
- Bawang bombay
- Merica hitam (black pepper)
- Minyak
Cara memasak
- Panaskan minyak diwajan
- Tumis bawang merah dan bawang putih
- Setelah tumisan agak harum baru masukkan bawang bombay, supaya tidak terlalu layu
- Tambahkan satu sendok makan minyak tuna dari dalam kaleng
- Setelah jadi lebih harum, masukkan daging tuna serta sisa minyaknya kedalam wajan
- Tambahkan sedikit air kalo mau agak sedikit berkuah
- Aduk hingga merata, sambil taburkan black pepper
- Matikan kompor dan taburkan irisan bawang putih mentah
- Sajikan di piring
- Hmm yummy,, Tuna With Extra Garlic ala Chef Aan siap disantap
.....
Mungkin pertanyaan sebagian dari pembaca bakal nanya, Kenapa pake irisan bawang putih mentah? Emang enak?
Sebenernya sih mau pake irisan bawang mentah atau gk itu selera masing-masing. Kalo menurut saya sih enak, berhubung saya memang suka makan lalap bawang putih. Saya sengaja menambahkan ekstra bawang putih bukan hanya karena soal rasa tapi juga karena faktor kesehatan. Ada banyak sekali manfaat dari bawang putih ini antara lain detoksifikasi, menjaga kesehatan jantung, menyembuhkan flu dan batuk, meningkatkan stamina, memerangi kanker, menurunkan kolesterol, dan sebagainya.
Kalo mau penjelasan lebih detail tentang manfaat dan khasiat bawang putih, silahkan pembaca sekalian googling ya. Sudah ada banyak artikel kesehatan yang membahasnya.
Rabu, 02 Mei 2012
Karena Aku Sayang Kamu
1. Wahai ukhti kami takut suatu saat nanti engkau menjadi penghalang kami ketika berjumpa dengan Allah nanti
2. Ukhti kami yakin engkau sudah tahu bahwa laki-laki itu lemah pada pandangannya
3. Ukhti kami takut suatu saat nnti lekuk tbuhmu yg indah, rambutmu yg terurai itu malah akan menyulitkanmu ketika pertanggung jawaban denganNYa
4. Ukhti kami takut ketika engkau tdk berhijab nanti banyak mata lelaki yg menikmati kindahan bentuk tubuhmu, rambutmu, perhiasanmu
5. Ketika engkau tidak berhijab, sungguh banyak laki-laki yg melihat keindahan tubuhmu, hingga memikirkan ini itu
6. Ukhti mungkin engkau pun sudah pernah mendengar kisah pisang goreng dan lapis legit?
7. Umpama ukhti bisa memilih, makanan manakah yang akan dipilih pisang goreng ataukah lapis legit?
8. "Layaknya pisang goreng maka ia akan dijual dipinggir jalan, kena debu, asap dan kotoran"
9. "Sehingga pantas harganya memang lebih murah karena dijual dipinggir jalan"
10. "Dan jika ada orang yg membeli maka ia akan memegang dan menyentuh apakah masih panas atau tidak?"
11. Sehingga pantaslah, pisang gorang lebih murah dan dibeli oleh orang yang biasa-biasa saja.
12. "Namun berbeda dengan lapis legit, karena membuatnya memang butuh kesabaran dan keikhlasan."
13. "Ketika adonan diaduk, kemudian dimasukkan ke dalam loyang selapis dan dimasukkan ke pemanggang"
14. Ketika adonan diangkat dari pemanggang, maka adonan dimasukkan kembali selapis-demi lapis.
15. "Oleh karena itu begitu sabarnya sang pembuat lapis legit, karena membutuhkan kesabaran dan ketekunan"
16. "Ketika lapis legit siap, maka ia pun dibungkus dan diberi merek, kemudian dijual di market-market besar."
17. "Disaat ada orang yang datang, maka ia tidak boleh menyentuhnya sebelum membeli"
18. "Sehingga pantaslah orang-orang yang membeli adalah orang yang istimewa, karena harganya bintang lima."
19. Jadi,bukankah kita bisa belajar dari pisang goreng dan lapis legit,ukhti?
20. Memang menjadi wanita sholeh dan berhijab jauh lebih mulia, karena ia akan selalu dicari oleh orang yg istimewa.
21. Karena wanita sholehah adalah pakaian orang-orang yang sholeh dan sebaliknya.
22. Sehingga ukhti berhijab akan selalu membuat semakin mulia, dan terhormat. Karena mulia di sisi-Nya.
23. Namun kami tahu ukhti iman itu ada di dalam hati bukan penampilan, namun itu saja belumlah sempurna.
24. Karena sesungguhnya menutup aurat adalah perintah dari Allah, bukan dari perusahaan, bukan juga dari pimpinan.
25. Karena sesungguhnya apapun perintah dari Allah, semua akan kembali manfaatnya kepada kita.
26. Sebab Allah tahu betul bagaimana hambanya, karena kita memang ciptaannya.
27. Oleh karena itu ukhti, tidak menutup aurat bukanlah belum pantas dan sebagainya, namun kesediaan hati kita kepada Allah.
28. Karena ini adalah perintahnya, dan InsyaAllah semua manfaatnya kembali pada kita. Bahkan juga kepada kami laki-laki
29. Karena kamipun bisa menundukkan pandangan dan hati ini.
30. Sehingga Biarkanlah semua perhiasaan berharga itu hanya ditampilkan pd orang yg telah sah dan berhak menjadi pendamping hidupmu.
31. Sehingga Maafkan kami ukhti, karena inilah ketakukan kami sebagai laki-laki
dikutip dan diedit dengan seizin penulis aslinya, dari sumber:
Ukhti Kami Takut by Ali Akbar
Selengkapnya...
I love Mai Mey
Mai Mey?? Is it your girl friend or your wife? Seberapa cantik sih dia sampe lo bikinin artikel segala?
Kalimat diatas itu cuma khayalan saya doank, saya gak berani bilang “Mungkin pertanyaan tersebut yang terlintas dipikiran pembaca saat baca judul artikel ini”. Takut kepedean saya, sok ada yang merhatiin. Hahahaha (menertawakan diri sendiri). Ok cukup, lupakan. Lanjut ke isi :D
Mai Mey itu cara bacanya doank sih, kalo tulisannya yang bener My May, kalo dalam bahasa Indonesia artinya bulan Mei ku, aku dan bulan Mei, ya kurang lebih seperti itu lahh. Jadi bukan nama my someone special.
Sebenernya ini artikel mau saya buat dan terbitkan pas awal bulan, tanggal satu kemaren. Tapi berhubung saya lg gak enak badan, apa boleh buat pengetikan dan publikasinya ditunda sampe hari ini. Kalo tujuan dari pengetikan artikel ini sendiri sih cuma buat nuangin unek-unek sekaligus arti bulan Mei buat hidup ku.
Diawali pas tanggal satu kemaren, dimana saya mau sok gaya-gayaan nulis harapan saya di twitter kayak orang-orang pake hashtag. Tapi parahnya yang saya tulis itu #MeiWish padahal kan yang bener #MayWish yahh? Jadi keliatan deh bahasa Inggris ku berantakan, hahaha #parah. Tapi apapun itu semoga harapan kita semua di bulan mei ini tercapai. Aamiin
Bulan Mei ini cukup berarti buat saya, selain karena disalah satu tanggalnya adalah hari lahir saya, di bulan Mei ini juga emm, bentar aku mikir dulu. Ahhh, tauk dehh gak kepikiran. Ntah karna terlalu banyak yang spesial sampe aku bingung mau mulai darimana, atau emang sebenernya event spesialnya itu doank #whatever. Btw soal ultah, aku punya 5 orang temen yang tanggal bulan tahunnya sama persis dengan ku. Dan mereka semua adalah teman-teman SMA ku.
Oh iya, ntah kenapa di mata saya bulan Mei ini warnanya merah. Pernah nonton On The Spot, ada orang yang “katanya” bisa lihat aroma itu sebagai sebuah warna. Nahh semacam itu lah, tapi saya gak sampe segitunya sihh. Saya juga bingung kenapa bulan Mei ini terlihat berwarna merah di mata saya. Ntah karena kebetulan bulan Mei tahun ini saya di kampus full gak ada mata kuliah lagi jadi seoalah semua tanggal di kalender seperti tanggal merah a.k.a libur, atau gimana. Saya tidak terlalu memperdulikannya.
Yang jelas ada banyak doa, harapan, cita-cita, target, yang saya inginkan di bulan Mei ini. Dan yang terpenting, saya berharap di bulan Mei ini saya bisa lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya bahkan Mei tahun lalu (bukan berarti bulan Mei tahun lalu seseuatu yang buruk terjadi lohh). Saya juga percaya, pembaca sekalian juga begitu. Walaupun mungkin doa dan harapan kita di bulan Mei ini berbeda tapi saya sangat yakin kita semua menginginkan yang terbaik. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan yang terbaik menurut DIA kepada kita. Aamiin
Buat closing artikel ini, saya ingin nyantumin sedikit kata penyemangat sekaligus penenang. Kalo di film Three Idiot mereka pakai All Izwell, saya pake:
ALLOHUMA’ANA !!
Selengkapnya...
Senin, 23 April 2012
Dua Kata Ampuh Untuk Menahan Diri
Yang namanya keinginan tentunya antara manusia yang satu dengan yang lain itu berbeda, bisa jadi sama tapi kadang hanya beda waktunya saja. Tapi ada persamaan mendasar dari semua itu, yaitu keinginan itu harus dapet, harus terpenuhi, harus tercapai. Masalahnya ada orang yang cukup sabar terhadap keinginannya tersebut, ada yang gak sabar mau sesegera mungkin harus tercapai, dan ada pula yang mau bersabar tapi kok tekananan untuk segera itu besar sekali.
Kalo mau jujur, sebenarnya saya sendiri sedang dalam posisi tersebut. Tidak hanya menginginkan satu hal tapi ada banyak sekali. Suatu hal yang sangat manusiawi sekali bukan? Nahh, disini saya sedikit mau berbagi, yahh semacam apa yang terjadi pada saya selama dalam tekanan keinginan ini. Saya gak mau dibilang ini sebagai tips, walaupun judulnya sedikit mengarah kesana, karena kalo tips itu kesannya telah dibuktikan dan diuji pada banyak sample dan variabel. Jadi kita sebut saja berbagi saja lahh ya :)
Ada dua kata yang saya rasa cukup kuat membendung rasa keinginan saya tersebut hingga mungkin bisa disebut tenang di level sabar. Dua kata tersebut adalah Nanti & Untuk Apa?
Tentunya kedua kata tersebut tidak akan ada makna apapun jika hanya sekedar terlintas atau dipikirkan saja. Namun kita perlu meresapi makna yang cukup mendalam dari kedua kata tersebut. Sekarang mari kita lihat ada makna apa dibalik kata singkat dan sederhana tersebut.
Nanti
Kata ini bermakna tunda. Saat tekanan dari keinginan tersebut mulai memenuhi dan mercuni pikiran anda, cobalah hadirkan kata Nanti ini dalam pikiran anda dengan penuh semangat dan keyakinan. Kata ini akan mencoba mensugestikan kedalam pikiran anda: Iya sabar, insyaAlloh kamu juga bakal kayak gitu. Kata ini mencoba menenangkan pikiran kita sekaligus memberikan rasa sabar dalam dada bahwa kita dengan izin Yang Maha Kuasa juga bisa seperti itu tapi belum sekarang.
Coba kita lihat pada contoh kasus sederhana. Misalkan kalo mantan kamu udah punya kekasih yang baru tapi kamu belum atau malah emang belom pernah punya mantan sama sekali (you know what I mean), biasanya dalam pikiran ini bakalan penuh dengan kalimat: Gue kapan?? Nahh, coba dehh hadirkan kata Nanti dalam pikiran, terus mulai deh rasakan aura positif mulai menenangkan pikiran kita.
Kuncinya kata ini sebenernya adalah sugesti yang menimbulkan semangat. Jadi kalo dalam pikiran kamu udah mentahin duluan, Jiahh yang kayak gini mah kagak mempan. Bullshit lahh ! Yaudah maka dapat dipastikan sugestinya gak bakalan dapet. La wong kamunya aja udah gak percaya duluan, pikiran kamu ya bakal memblok semuanya. Dan jadilah tekanan dari keinginanmu itu semakin besar hingga bisa menerbitkan galau berkepanjangan.
Ingat lohh, kata ini berfungsi menunda, bukan mengabaikan atau meniadakan. Keinginan baik kenapa harus ditiadakan? Ditunda dan diarahkan hingga semuanya siap bukannya lebih baik tohh :)
Untuk Apa?
Kata ini bermakna evaluasi. Mungkin anda sudah bebas dari tekanan keinginan yang ingin anda capai dan sudah masuk ke tahap selanjutnya yaitu meyakinkan diri. Inilah fungsi dari kata Untuk Apa disini, yaitu meyakinkan diri anda sendiri bahwa yang anda inginkan ini sudah benar dan dibutuhkan. Point terpentingnya disini adalah telah dibutuhkan. Adakalanya apa yang kita inginkan itu hanya sekedar emosi sesaat atau bahkan hanya ikut-ikutan trend. Agak pas dengan kalimat yang sering kali terdengar: cuma pingin aja atau bahkan cuma penasaran doank sihh. Bukankah ini akan sangat mubazir?
Saat anda mulai ingin meyakinkan diri, sekarang coba hadirkan pertanyaan Untuk Apa? kedalam pikiran anda. Nahh lohh, anda ditanya tuh sama pikiran anda sendiri buat apa hayo.. Mungkin terkesan aneh dan rada gak waras kali yahh bikin pertanyaan sendiri tapi jawab sendiri. Disini saya bukan ingin mengajak anda menjadi tidak waras, tetapi saya ingin mengajak anda yakin bahwa keinginan saya ini sudah benar dan sudah saatnya diwujudkan.
Dalam pertanyaan ini kuncinya adalah menjawab dengan jujur tanpa interfensi dari apa atau siapapun. Bukan sekedar mencari alasan agar bisa meluluskan keinginan kita tersebut. Karena yang namanya alasan itu gampang untuk dicari dan dibuat-buat, lalu karena kita telah dipenuhi oleh hawa nafsu kita jadilah kita meng-amin-kan alasan tersebut.
Sabtu, 21 April 2012
Manusia Itu Terlalu Heterogen Untuk Digeneralisasikan
Posting kali ini yang mau saya bahas juga gak jauh-jauh dari masalah manusia dan kehidupan sosial. Lagi-lagi masalah sosial yang saya maksud disini adalah Social Network a.k.a jejaring sosial. Ada banyak hal menarik di jejaring sosial yang bisa kita angkat untuk dibahas. Salah satunya adalah kehidupan nyata atau realita dari sang empunya akun.
Kalo kita perhatikan gaya orang dalam “beraktifitas di jejaring sosial” ada banyak sekali ragamnya. Fokus yang menjadi perhatian kali ini adalah gaya berbahasa dan isi dari text-nya tersebut. Ada yang serius, ada yang suka bercanda, ada yang suka galau, ada yang suka ngeluh, ada yang sedih mulu, ada yang centil nan ganjen, dan masih banyak ragam lainnya.
Yang jadi masalah adalah biasanya kita itu akan menilai apa yang ada didepan mata kita sekarang sebagai bentuk keseluruhan. Jadi maksudnya disini orang akan beranggapan atau menilai sesorang itu sesuai dengan tulisan-tulisan orang tersebut di jejaring sosial. Pernah saya mendengar sebuah argumen seperti ini, “Kalo mau liat aslinya tuh orang, perhatiin aje tweet nya”.
Hal ini jelas tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar, kalau menurut saya.
Kenapa bisa dikategorikan tidak salah?
Sudah jelas karena akun di jejaring sosial itu merupakan semacam perwakilan orang dunia nyata ke dunia maya. Apa yang orang tersebut tulis di akun nya jelas berasal dari dirinya sendiri. Dan memang kebanyakan orang-orang bisa dilihat kebiasaan, pola pikir, tingkah lakunya, dari apa yang dia tulis disitu. Atau dengan kata lain orang aslinya emang gak jauh beda dari akunnya.
Lantas kenapa tidak sepenuhnya benar?
Disinilah yang jadi pokok pembahasan kita sekarang. Ingat subjek yang kalian akan nilai ini adalah manusia. Memang manusia itu cuma ada dua, laki-laki dan perempuan. Tapi sifat, tingkah laku, pola pikir, kebiasaan, pokoknya segala hal yang menyangkut dengan psikologis dan kepribadiaan itu sifatnya luas. Dan juga tidak sama antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Terlalu banyak variabel yang kita lewatkan bila hanya menilai orang tersebut dari tulisannya di jejaring sosial.
Memang untuk menilai seseorang itu gak perlu memenuhi semua variabel apalagi terlalu serius seperti akan melakukan sebuah penelitian ilmiah. Tapi akan menjadi serius bila mindset kita terhadap seseorang itu adalah buruk hanya karena bagian kecil dari hidupnya yang “tak nyata alias maya”.
Seperti yang saya bilang diatas, memang kebanyakan orang itu bisa dilihat dari “aktifitasnya” di jejaring sosial. Tapi ada orang-orang tertentu yang menjadikan akunnya itu sebagai sisi lain dari dirinya. Mungkin orang yang beranggapan penuh bahwa, “Udeh liat aja noh tuh orang di twitter n fb nya gimane, ya itu lah dia yang asli”, belum pernah bertemu dengan model akun yang saya maksud tersebut.
Percaya atau tidak saya udah beberapa kali menemukan akun model ini. Jadi antara orangnya yang asli dan aktifitasnya di jejaring sosialnya itu berbeda 180o. Kenapa saya bisa mengatakan berbeda sama sekali, karena saya kenal dengan orang aslinya dan saya sudah amati benar antara “kebiasaan asli” dan “kebiasaan maya”nya. Mungkin kalo sekedar satu dua akun bisa dianggap kebetulan. Tapi kalo sudah beberapa akun, walopun tak sampai ratusan, tentunya ada benang merah yang bisa kita tarik donk dari hal ini. Lagipula kalo menurut saya, terlalu cepat kita menilai sesorang keseluruhan hanya dari gaya dia “beraktifitas” di jejaring sosial.
Seperti biasa, artikel ini saya buat sebagai bentuk penuangan pandangan dan pemikiran saya terhadap apa yang ada disekitar saya. Saya bukan orang yang punya ilmu yang mumpuni dibidang sosiologi, antropologi, dan psikologi. Jadi kalo ada orang yang memang kompeten pada disipilin ilmu yang berkaitan mau mentahin artikel ini habis-habisan, ya silahken :D
Tetapi yang jelas saya pernah tau tentang ilmu-ilmu sosial seperti itu, dan saya pernah belajar meneliti & menganalisa mengenai manusia dan hal-hal sosialnya.
Sama seperti artikel sebelumnya, buat penutup saya mau menuliskan apa yg saya tulis di bio twitter saya lagi dehh:
“hanya sebuah akun jangan diartikan terlalu jauh ^-^”
Selengkapnya...
Sabtu, 14 April 2012
Emoticon dalam Teks Itu Penting
Secara umum ada dua jenis bahasa didunia ini, yaitu bahasa verbal dan bahasa tulisan. Bahasa verbal merupakan bahasa yang diucapkan oleh mulut dan ditangkap oleh panca indera berupa telinga. Sedangkan bahasa tulisan adalah sebuah pengalihan bentuk dari bahasa verbal ke bentuk yang bisa dilihat dan disentuh atau dengan kata lain berwujud yang untuk menerjemahkannya dengan panca indera berupa mata.
Penjelasan diatas hanyalah gambaran secara umum bahwa ada dua bentuk bahasa yaitu lisan dan tulisan. Nahh dalam artikel kali ini saya bukan mau menjelaskan sejarah bahasa atau deskripsi tentang bahasa. Karna itu bukan kapasitas saya, cukuplah pembaca sekalian mendapatkannya dari guru Bahasa Indonesia dibangku sekolah atau kuliah :)
Disini saya mau sedikit menuangkan pendapat saya tentang penggunaan emoticon dalam sebuah teks kalimat. Tentu kita semua tahu apa yang dimaksud dengan emoticon, yaitu paduan dari beberapa simbol untuk membentuk sebuah ekspresi yang biasanya wajah atau orang.
Misal emot :) ini artinya orang senyum, emot :D artinya orang tersebut sedang senyum sampe giginya keliatan, dan emoticon :( artinya orang tersebut sedang sedih, dan masih banyak lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi ragam emoticon pun semakin berkembang atraktif, menarik, dan beraneka ragam. Tetapi emot yang saya maksud disini tidak hanya terbatas pada paduan karakter tersebut, melainkan juga termasuk ekpresi ketawa semisal: hahaha, hehehe, wkwkwk, dan lain lain.
Biasanya sihh emoticon ini banyak digunakan dalam pesan singkat (SMS), status FB, tweet, atau jejaring sosial lainnya. Intinya umum digunakan dalam tulisan yang tidak formal lah.
Kalo menurut saya emoticon ini sangat penting digunakan dalam teks tak formal seperti tersebut. Kenapa?
Coba kita perhatikan saat orang mengucapkan sebuah kalimat. Bukan hanya pesan yang ada dalam ucapan orang tersbut yang akan kita tangkap, melainkan juga intonasi dan ekspresi saat orang tersebut mengucapkan kalimat tersebut. Sebagai contoh dalam mengucapkan kata “Iya”, akan ada bnyk ekspresi yang bisa digunakan saat pengucapannya. Bisa Iya dengan nada gembira, biasa saja, ogah-ogahan, atau bahkan marah.
Sekarang bandingkan kalo anda mengirim sms yang berupa pertanyaan ke seseorang. Teks yang anda kirim tersebut berupa deskripsi panjang yang bermuara pada sebuah pertanyaan. Lalu dengan singkat orang tersbut menjawab “Iya”. Memang point terpenting dr pertanyaan kita terjawab, tapi kita tidak tau sbnrnya orang tersbut jawab dengan terpaksa atau gimana. Itu bakal jadi sangat masalah kalo pesan tersebut dari someone special, hehehe.
Mungkin contoh kasus yang saya ambil diatas kurang mendeskripsikan dengan detail. Tetapi saya anggap pembaca sekalian sudah mengerti kearah mana maksud deskripsi saya tersebut.
Terlepas dari jujur atau tidaknya orang tersebut memilih emot nya, yang jelas dengan adanya emoticon pada pesan tersebut kita akan tau lebih jelas kondisi org tersebut dlm membalas pesan kita. Mungkin pembaca sekalian akan ada yang beranggapan, “ahh dasar lo nya aje yang terlalu perasa. Gue biasa aja tuh!”
Yapp,, saya hargai pandapat anda karena memang beda individu beda pula pendapatnya :)
Buat penutup saya ingin memberi sedikit contoh kasus nyata yang saya temui.
Jadi suatu ketika saya pernah dapet sms forward atau yang lebih dikenal dg istilah jarkom, yang isi nya meminta orang yg menerima pesan tersbut berkumpul disuatu tempat. Sms itu tanpa emot sama sekali, pokoknya to the point lahh. Emang bagus sihh singkat pada jelas dan saya tidak mempermasalahkannya sama sekali. Tetapi ada salah satu orang yg dpt sms tersebut ngomel ke saya, “apa-apaan nih orang merintah kita buat ngumpul ! emangnya die siape !!”. Nahh lohh, saya bingung kenapa nih orang mikir gini. Saya lihat lagi lah smsnya, saya baca lagi, dan coba saya cerna lagi, baru lah saya sadar ternyata emang dari struktur kalimat yang dia buat memang bisa mengarahkan orang untuk berpikir kearah sana.
Dari kejadian diatas dapat kita lihat bahwa suasana hati, perasaan, kejiwaan, psikologis seseorang itu berbeda-beda walaupun hanya dalam menyikapi sebuah pesan teks. Itulah alasan kenapa saya sangat suka memberi emoticon pada sms, tweet, or status fb saya. Hehehe
Ok, sekian buat artikel kali ini. Buat yang penasaran seperti apa kalo berkirim pesan dengan saya, bisa cari saya di twitter @aanruf :D
(#promosi lagi, hehehe)
Selengkapnya...