Alhamdulillah Ramadhan telah memasuki 10 hari terakhir. Bersyukur bukan karena akan segera bebas dari menahan haus dan lapar, tapi bersyukur karena 10 hari terakhir di bulan Ramadhan terdapat keutamaan yang luar biasa yaitu "itqun minannar" (dibebaskan dari api neraka).
Untuk artikel kali ini izinkan saya untuk sedikit menyampaikan apa yang saya amati di jejaring sosial selama Ramadhan. Sengaja artikel ini terbitnya di fase akhir Ramadhan, karena emang biar bisa lebih lama mengamati pola yang terjadi di socnet selama Ramadhan.
Secara umum dari yang saya amati, ada dua tipe perubahan pada akun-akun di socnet selama Ramadhan ini. Jadi lebih pasif dan ada yang jadi lebih aktif. Mari kita bahas satu persatu.
Pasif maksud saya disini jadi jarang terlihat melakukan aktifitas di socnet seperti nge-tweet, update status, atau posting foto di instagram. Tapi bisa jadi tetap on-line dan memantau perkembangan berita dunia maya atau membalas sapaan orang yang masuk. Sisi baik yang bisa diambil orang yang jadi pasif ini adalah dia lebih membatasi diri pada hal yang bersifat duniawi karna sedang lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Subhanallah. Bagus tohh, berarti mereka punya kegiatan positif di dunia nyata.
Tetapi semoga saja tidak hal yang sebaliknya. Yaitu pasif karena mencoba menghindari semakin maraknya akun yang berdakwah di dunia maya. Hal ini karena dirinya malas untuk disinggung atau mungkin malah ingin pura-pura tidak tahu. Wallahualam.
Kemudian yang satu lagi, aktif. Jelas ini kebalikan dari yang sebelumnya, yaitu jadi sering kelihatan di socnet. Lebih aktif disini maknanya jadi mulai suka ikutan dakwah baik secara langsung maupun tak langsung. Dikategorikan secara langsung bila dakwah yang dilakukan dari hasil tulisan dia sendiri berdasarkan ilmu dari Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan dikategorikan secara tidak langsung bila bentuknya penyampaian ulang bisa dari denger ceramah terus di share, atau yang gampang berupa retweet kalo di twitter.
Ingatkan dengan hadist Rasulullah yang satu ini:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Saya yakin salah satu hal menyemangati dari mereka yang lebih aktif ini adalah hadist tersebut. Selain itu, saya juga yakin penyemangat mereka adalah sebagai bentuk memuliakan bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak berbagi kebaikan, dan saling mengingatkan sesama saudara seiman. Bukankah memang manusia ini makhluk yang gampang lupa? Sehingga sangat perlu kita untuk saling mengingatkan.
Semoga tidak ada yang berpikiran bahwa, akun-akun yang jadi lebih aktif dengan semangat keislaman ini sok jadi ustad dadakan. Dan semoga memang tidak ada yang berniat atau sekedar terlintas dipikirannya untuk seperti itu. Naudzubillah.
Mengutip salah satu tweet dari ust. @felixsiauw, yang kurang lebih isinya begini:
“bukannya sok pintar, menggurui, atau bahkan marah tapi lebih karena ingin berbagi tempat di surga”.
Saudara seimanku yang aku sayangi karena Allah, bukankah indah niat ikhlas dari mereka yang ingin saling mengingatkan, yang ingin mengajak sama-sama menjalankan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW dengan benar? Tentu akan jadi lebih indah lagi, bila niat baik ini diberi sambutan yang baik pula dengan sama-sama memulai memperbaiki diri dan menata hati sesuai dengan norma agama yang telah Allah gariskan.
Di salah satu ceramah saya pernah dengar begini:
“manusia itu bukannya lupa, tapi sudah tidak takut lagi dengan adzab Allah”.
Apakah kita yang telah berani menyepelekan perintah dan larangan Allah, atau sudah berani mau nawar hukum Allah, terus maunya disesuain dengan kehendak kita, memang sudah tidak takut lagi dengan adzab Allah!?
Kalo kata wong Palembang: “Alangke melawan kau dengan Sang Khalik bae kau dak takut! La gagah nian apo kau tuh !?”
Naudzubillahiminzalik. Semoga kita tidak termasuk orang yang sok gagah teresebut. Aamiin
Sebagai penutup artikel ini saya cuma mau bilang:
mau jadi yang kutub pasif ataupun aktif, yang penting mudah-mudahan kita ada didalam sisi baiknya :)
Browse » Home » » Dua Kutub Socnet di Bulan Ramadhan
Kamis, 09 Agustus 2012
Dua Kutub Socnet di Bulan Ramadhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 comments to “Dua Kutub Socnet di Bulan Ramadhan”
Posting Komentar